Jurusan Kehutanan adalah bidang studi yang latih mahasiswanya supaya sanggup menjaga, atur dan membuat perlindungan ekosistem rimba. Proses belajar mengajarkan dalam jurusan ini memadankan teori dan teknologi.Ilmu Kehutanan pelajari segala hal mengenai rimba dimulai dari ekologi rimba, fisiologi tumbuhan, satwa, ilmu tanah, sampai pengolahan dan manajemen hasil rimba.
Jurusan Kehutanan mengajarkanmu bagaimana melestarikan lingkungan. Hutan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sebagai Paru-Paru Dunia, yang mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Hutan jugalah yang membuat pasokan air tanah tetap terjaga. Hutan sebagai Aset Penting Negara, sebagai sumber devisa pendapatan negara di luar sektor minyak dan gas. Berkuliah di Jurusan kehutanan kamu akan memiliki Prospek Kerja yang Luas mulai dari bekerja di lembaga non-profit, instansi pemerintah, hingga menjadi wirausaha, edufriends.
Tidak cuma hasilkan dan mendapat hasil rimba ilmu Kehutanan pelajari konservasi rimba lewat pemulihan dan pelindungan rimba yang kuat hubungannya secara beragam persoalan lingkungan. Ilmu Kehutanan sebagai induk dari cabang program studi Konservasi Sumber daya Rimba dan Ekowisata, Teknologi Hasil Rimba, Pengelolaan Rimba, dan Manajemen Rimba, yang termasuk dalam Fakultas Kehutanan. Tetapi di sejumlah perguruan tinggi Kehutanan termasuk juga Fakultas Pertanian.
Program Studi Sarjana Rekayasa Kehutanan
Deskripsi
Rekayasa Kehutanan (Forestry Engineering) merupakan interdisiplin ilmu kehutanan dan teknik yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bioproses serta biosistem untuk menjaga kelestarian hutan, memanipulasi hutan agar pemanfaatannya berkelanjutan, dan membangun/ mengkonstruksi hutan-hutan baru. Pendidikan dalam rekayasa kehutanan mengutamakan cara pandang holistik yang menempatkan hutan sebagai ekosistem yang harus dipelajari dalam konteks keterkaitannya dengan berbagai aspek lingkungan, ekonomi dan sosial-masyarakat.
Bidang Kajian
Kompetensi teknis utama rekayasa kehutanan diarahkan untuk menjaga, memanipulasi dan membangun hutan menggunakan prinsip-prinsip rekayasa untuk mencapai efisiensi energi dan materi yang optimal serta mengaplikasikan berbagai teknologi yang tersedia untuk membangun dan mengelola hutan.
Baca Juga : Segala Keterkaitan Tentang Kuliah Jurusan Psikologi
Penerimaan mahasiswa baru Prodi Rekayasa Kehutanan mulai dilakukan pada tahun akademik 2012/2013 dan pertama kali meluluskan mahasiswanya pada wisuda ITB bulan Juli 2016 sebanyak 4 wisudawan. Saat ini Prodi Rekayasa Kehutanan sudah meluluskan sebanyak 320 mahasiswa dan angkatan terakhir yang lulus adalah angkatan 2018.
Keunggulan
Prodi Rekayasa Kehutanan telah melaksanakan akreditasi BAN-PT pertama kali pada tahun 2016 dan melakukan akreditasi selanjutnya di https://www.austrianeconomist.com/ tahun 2021. Berdasarkan keputusan BAN-PT No.10123/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2021, tanggal 10 Agustus 2021 Prodi Rekayasa Kehutanan berhasil memperoleh predikat akreditasi Unggul.
Berdasarkan sertifikat akreditasi No.00105.A pada tanggal 27 Maret 2023 Prodi Sarjana Rekayasa Kehutanan SITH ITB dinyatakan berhasil meraih status terakreditasi (Accredited) internasional dari Indonesian Accreditation Board of Engineering Education (IABEE). Status ini merupakan bentuk pengakuan bahwa Prodi Sarjana Rekayasa Kehutanan mampu menjalankan proses Outcome Based Education (OBE) dengan menjalankan sistem manajemen mutu yang bertumpu pada siklus continuous improvement.
Tujuan
Program Sarjana Rekayasa Kehutanan sebagai salah satu program studi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, bertujuan untuk menghasilkan sarjana kehutanan unggul yang handal, tangguh dan kompeten dalam menghadapi tantangan bidang kehutanan, serta memiliki kemampuan aplikatif dalam merekayasa ekosistem untuk tujuan melindungi, memanipulasi, membangun dan mengelola hutan secara berkelanjutan berikut produk dan jasa yang terkandung didalamnya.
Prospek Kerja
Lulusan Prodi Rekayasa Kehutanan dapat berkiprah pada bidang-bidang yang terkait dengan kehutanan diantaranya :
Industri kehutanan;
Instansi pemerintah dan swasta;
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Non-Pemerintah (Non-Government Organization/NGO);
Wiraswasta kehutanan dan profesi lainnya.